Sukses Atau Tidak Adalah Keputusan Kita



Semua orang ingin sukses, tapi tidak semua orang ingin menjalani prosesnya

Memiliki penghasilan ratusan juta rupiah, jalan-jalan ke luar negri gratis, memberikan pendidikan terbaik untuk buah hati, memiliki mobil mewah, tinggal di perumahan yang rimbun pohonnya, menjadi pribadi yang hebat adalah impian setiap individu. Namun, sayangnya banyak orang yang menginginkan sukses tanpa melihat bagaimana perjuangannya.

Semangat di awal tidak diimbangi dengan sesuatu didalam diri. Apakah itu ? Niat dan tekad yang kuat dan tidak terkalahkan untuk menaklukan semua yang menghalangi. Ya, diri sendiri adalah sosok yang harus ditaklukan terlebih dahulu. Sayangnya, banyak yang menyerah di ronde awal pertandingan. Oleh karena itu, timbullah sebuah pertanyaan, "Mengapa lebih sedikit orang yang sukses dibandingkan dengan yang katanya 'SUDAH BERUSAHA' tapi tidak sukses? Apakah Tuhan pilih kasih?"

Satu hal yang saya pelajari di dalam kehidupan, yang bisa mengubah hidup kita bukanlah orang lain, tetapi diri kita sendiri. Tidak tergantung orang tua, pasangan hidup, atau siapa pun melainkan kitalah yang menjadi bekerja keras, kerja cerdas, sehingga menjadi pantas menerima mukjizat dari Tuhan.

Sulit itu adalah hal yang relatif. Buktinya, tidak sedikit orang yang berhasil melampauinya, sehingga menikmati kesuksesan.









1. Kebiasaan
Orang yang ada disekeliling anda akan menetukan siapa diri anda dan seberapa banyak hal yang anda hasilkan. Jika anda berada dalam lingkungan yang hanya memikirkan hari ini saja, Anda akan lebih memilih melakukan rutinitas yang membuat merasa nyaman, meski mereka sesungguhnya tidak nyaman. Mereka tidak tau bahwa diri mereka mampu melakukan lebih.

2. Cara pandang yang hanya sejengkal
Tidak salah dengan mengatakan "Hiduplah untuk hari ini", tetapi apakah hanya untuk hari ini saja ? Bukankah kita hidup minggu depan, bulan depan? Jika ya, mulailah memikirkannya.

3. Kata syukur yang kurang tepat
Pepatah jawa yang mengatakan "Mangan oran mangan asal kumpul". Sepertinya kalimat itu terlihat sangat bersyukur, karena masih bisa berkumpul, meski tidak bisa makan. Namun pepatah ini telah tergantikan dengan "Kumpul ora kumpul sing penting iso mangan". 
Coba anda renungkan, apakah kita sudah  menempatkan kata syukur yang tepat dalam hidup ini ?

Sekian artikel yang dapat saya tulis dalam kesempatan ini. Saya mohon maaf jika ada tulisan atau kata-kata yang kurang tepat ataupun tidak berkenan.
Ingin berbagi kritik, saran, atau ingin kenal saya
bisa klik link dibawah ini :
Instagram @ranggabranco atau Halaman kanal youtube saya di BranxcoTV

Terima kasih telah membaca dan bagikan kiriman ini jika menurut anda ini artikel yang menarik.

Komentar