Hallo gaes, dalam postingan artikel kali ini saya ingin membagikan sebuah karya ilmiah murni hasil dari ide dan kreatifitas saya dalam memahami semua materi teori perkuliahan sayan selama kurang lebih 3 tahun di STP Satya Widya Surabaya. Dalam postingan ini akan dibahas tentang hasil TOR atau Term Of Reference / Kerangka Acuan Kerja.
TOR diperlukan guna untuk menentukan hasil dari segala perencanaan aktivitas pengembangan suatu obyek secara pasti dan terukur dengan harapan hasil akhir yang porposional.
TERM OF REFERENCE (T.O.R)
Nama Program : Pengembangan Daya Tarik Obyek Wisata Pantai Siring
Kemuning
Lokasi Kegiatan : Desa Siring Kemuning, Kec. Sepuluh, Kab. Bangkalan,
Madura
Tahun/Periode : 2017
I.
Latar
Belakang
Siring
Kemuning adalah sebuah pantai kecil yang berlokasi di daerah Kabupaten
Bangkalan dan lokasinya tidak jauh dari ibu kota provinsi Jawa Timur, yaitu
Surabaya. Hanya dengan berkendara ke arah utara melewati jembatan Suramadu
selama 1 jam atau dengan jarak tempuh kurang lebih 60 kilometer baik berkendara
dengan mobil atau sepeda motor. Panjang bentangan pantai ini sekitar 2
kilometer, lebar bibir pantai kurang lebih 15 meter dan luas lahan potensi
sebagai kegiatan pariwisata sekitar 4 Hektar dengan pasir pantai yang bersih
memiliki pesona dan potensi daya tarik sebagai obyek wisata yang bisa
diunggulkan di Bangkalan, khususnya daya tarik menikmati matahari terbenam atau
sunset di pantai ini.
Sebagian
besar penduduk di wilayah ini bermata pencaharian sebagai nelayan, petani, dan
berdagang. Beberapa pemuda lokal di kawasan ini yang memiliki potensi besar
sebagai pengelola utama di kawasan ini sebagian besar merantau ke kota-kota
besar yang ada di Indonesia dengan tujuan mecari pekerjaan yang lebih baik dan
alsan menempuh pendidikan.
Maka
dari itu, diharapkan dari dibuatnya TOR ini bisa meningkatkan tingkat kunjungan
wisatawan untuk berlibur bersama keluarga, sebagai destinasi favorit masyarakat
Jawa Timur dan Madura, serta meningkatkan nilai pendapatan masyarakat sekitar
dari kegiatan pariwisata di pantai Siring Kemuning. Sehingga diharapkan suatu multiplier effect atau dampak yang
bekelanjutan dalam arti positif. Baik dalam aspek ekonomi ataupun peningkatan
kesejahteraan masyarakat Bangkalan itu sendiri.
II.
Batasan
Kegiatan
1. Batasan
Non-fisik ( SDM)
Ditinjau dari segi demografi masyarakat sekitar,
rata-rata tingkat pendidikan masyarakat sekitar adalah tamatan dari jenjang
pendidikan SMP dan Pondok Pesantren. Jika ingin melibatkan masyarakat lokal
sebagai pengelola obyek wisata ini, tentunya harus diadakan pelatihan khusus
mengenai dasar-dasar manajemen, pelatihan dasar kepariwisataan, dan sosialisasi
pentingnya sapta pesona bagi berlangsungnya kegiatan yang ada di obyek wisata
tersebut dalam jangka panjang.
2. Batasan
Fisik (sarana dan fasilitas)
Melihat banyak hal yang kurang dari berbagai macam
hal sarana dan fasilitas yang ada di madura, khususnya jalan utama dari kota
Bangkalan menuju Obyek wisata ini dapat di dirinci sebagai berikut :
-
Banyak Jalan berlubang
disepanjang jalur Bangkalan – Arosbaya – Sepoloh yang menyebabkan perjalanan
melalui akses jalan ini menjadi tidak nyaman dan adanya kesan dibiarkan
jalan-jalan ini berlubang oleh pemerintah setempat.
-
Kurangnya fasilitas
jaringan lampu penerangan jalan di saat malam hari yang mana dapat memicu
potensi adanya aktifitas para pelaku kriminal seperti pencurian, perampasan,
begal, dan lain sebagainya
-
Minimnya papan penunjuk
arah maupun rambu-rambu lalu lintas yang ada di sepanjang jalur akses menuju
obyek wisata pantai ini.
-
Ruas jalan raya yang
hanya memiliki lebar 2 lajur saja dan tidak adanya marka garis jalan yang bisa
menimbulkan potensi kecelakaan ataupun senggolan antar kendaraan bermotor.
III.
Lingkup
Kegiatan
Adapun
beberapa rincian kegiatan pengembangan obyek wisata pantai Siring Kemuning yang
mana menjadi acuan pokok ataupun dasar-dasar prinsip pengelolaan, pengawasan,
dan pengembangan obyek wisata pantai ini.
1. Sumber
Daya Pengelola
Untuk penyediaan sumber daya manusia yang akan
melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengembangan obyek wisata ini tentunya
harus memilki beberapa kualifikasi serta kompetensi yang ahli dibdangnya.
Adapun beberapa sumber daya ahli dalam bidang-bidang sebagai berikut ini ;
-
Ahli arsitektur dan
properti
-
Ahli pengelolaan dan
pengembangan pariwisata
-
Ahli botanical dan
geografis alam
-
Ahli tenaga pembangunan
dan pemeliharaan
Dari
beberapa ahli yang sudah ditentukan bidangnya tentunya ada banyak sekali tenaga
kerja yang dibutuhkan dari masing-masing bidang dalam pekerjaannya dengan
alasan agar target kerja cepat selesai. Dari segi pendidikan calon ahli atau tenaga
kerja harusnya memiliki dasar atau latar belakang di bidang pariwisata dan
pembangunan masal (properti) dan setidaknya minimal tamatan Sekolah Menengah
Akhir (SMA) dan Perguruan Tinggi. Jika diperkirakan jumlah pekerjanya ada
sekitar pada angka 100 orang dengan 10 ahli didalamnya.
2. Penjelasan
Fisik
Didalam pengeloalan serta pengembangan obyek wisata
pantai ini ada beberapa hal yang dilaksanankan dan ditargetkan dalam
penyelesaiannya. Seperti diantaranya yaitu pelaksanaan pemugaran serta
merenovasi berbagai sarana dan fasilitas yang ada di obyek wisata diantaranya
tempat parkir kendaraan, penataan pedagang kios makanan atau souvenir, penataan
main zone dan buffering zone, pembuatan batas obyek pantai dengan pemukiman
penduduk dan lahan aktif pertanian, dan perbaikan jalan menuju obyek wisata
pantai ini mulai dari jalan utama/jalan raya.
IV.
Masa
Kegiatan dan Tenggang Waktu
Dalam
menjalankan suatu proyek pembangunan tentunya kita harus memiliki sebuah durasi
pasti proyek pengerjaan dengan alasan penghematan waktu dan anggaran biaya yang
dibutuhkan manajemen proyek.
Waktu
|
Deskripsi Proyek/Kegiatan
|
Minggu
ke - 1
|
Kegiatan penyusunan dasar-dasar
acuan pekerjaan proyek dan merencanakan segala hal yang akan dibutuhkan
|
Minggu
ke - 2
|
Kegiatan Survey menuju lokasi
proyek dan pengamatan segala aspek yang menjadi potensi pengembangan proyek
|
Minggu
ke - 3
|
Kegiatan Sosialisasi kepada
penduduk setempat tentang proyek pengembanagn wisata ini dan mengadakan
sedikit pelatihan menajdi tenaga-tenaga ahli bidang kegiatan pariwisata.
|
Minngu
ke - 4
|
Mengadakan lelang tender proyek
dan mencari kontarktor yang bisa membantu dalam proyek pengembangan ini
|
Minggu
ke – 5
|
Mengajukan permohonan dana
kepada investor ataupun kepada pemerintahan daerah dengan prosentase 30%
investor/swasta dan 70% dana pembangunan dari pemda
|
Minggu
ke - 6
|
Melakukan kegiatan survey
geografis terhadap bentangan pantai dan mempelajari struktur lahan yang ada
disana. Melakukan pengukuran dan pemetakan lahan sebagai sarana zoning.
|
Minggu
ke - 7
|
Penerimaan dana dari investor
swasta kurang lebih sebesar 30% dari total keseluruhan dana proyek yang
dibutuhkan.
Mendatangkan ahli-ahli
pembangunan dan arsitek yang berpengalaman dalam bidangnya, melakuakn survey
dan pemetaan/penggambaran proyeksi pembangunan beserta beberapa alat yang
dibutuhkan dalam rencana kegitana pembangunan ini
|
Minggu
ke - 8
|
Mengadakan pendidikan dan
pelatihan dasar kemapuan kepariwisataan kepada penduduk loka yang mana
diharapkan akan menjadi pengelola obyek wisata ini
|
Minggu
ke - 9
|
Proyeksi pemetaan pembangunan
selesai dan memulai pembangunan beberapa fasilitas dan sarana yang akan
dibutuhkan oleh wisatawan yang akan mengunjungi obyek wisata ini.
|
Minggu
ke - 10
|
Melakukan kegiatan pengaspalan
dan pelebaran jalan dan mempercantik jalanan masuk menuju obyek wisata ini,
melakukan penambahan marka ramabu penunjuk jalan, dan mebuat selokan
disekitar pinggir jalan sebagai akses saluran air ke tempat penampungan air
limbah akibat dari kegiatan masyarakat yang dikawathirkan dapat meperkeruh
sebagian kecil air laut/onyek wisata ini.
|
Minggu
ke- 11
|
Target pembangunan fasilitas
dan sarana selesai. Seperti kios - kios pedagang, pagar pembatas, pemugaran
gapura, tempat saluran air pembuangan, tempat pengelolaan sampah, dan kantor
menejemen pengelola obyek wisata pantai Siring Kemuning
|
Minggu
ke - 12
|
Kegitan pengaspalan dan
pelebaran jalan rampung dengan panjang jalan kurang lebih total 3 kilometer
dan penambahan beberapa rambu penunjuk jalan menuju lokasi ini. Penerimaan
dana penuh dari pemda sebesar 70%
|
Minggu
ke - 13
|
Pembangunan ruas
jalan(pelebaran jalan) dari desa Arosbaya hingga desa Siring Kemuning
sepanjang 15 kilometer
Penambahan material batuan
cadas sebagai pengeras struktur jalan raya
|
Minggu
ke - 14
|
Pengaspalan jalan raya Arosbaya
– Siring Kemuning
|
Minggu
ke - 17
|
Proyek pelebaran dan pengaspalan
jalan raya Arosbaya – Siring Kemuning ditargetkan selesai
|
Minggu
ke - 18
|
Melakukan inspeksi atau
pemeriksaan seluruh hasil pengerjaan proyek pembangunan dan melakukan
pengerjaan ulang apabila ada hasil dari pengerjaan kurang baik dan benar
|
Minggu
ke - 19
|
Mempersiapkan tenaga ahli untuk
mengelola kegiatan ataupun operasioanl manajemen obyek wisata panatai Siring
Kemuning dengan kuota 20% praktisi ahli pariwisata berkompetensi dan 80%
masyarakat lokal binaan yang siap menjadi tenaga pengelola obyek ini
|
Minggu
ke – 20
|
Melakukan Grand Opening dan
melakukan pemasaran terhadap obyek wisata Pantai Siring Kemuning
|
Dari perincian tabel kegiatan diatas dapat disimpulkan
bahwa didalam rencana kegiatan yang sudah ditargetkan waktunya ada beberapa
kegitatan. Kegiatan yang paling pokok adalah melakukan pendidikan dan pelatihan
terhadap masyarakat sekitar obyek wisata mengenai pembangunan dan pengelolaan
obyek ini yang mana nantinya sebagian besar tenaga pengelolanya berasal dari
masyarakat lokal.
I.
Rincian
Anggaran
Dalam melaksanakan proyek, tentunya anggaran adalah
hal yang sangat fital dan mendasar dalam mendukung kegiatan pembangunan ini.
Proyek ini juga membutuhkan anggaran dana yang banyak yang mana akan di
deskripsikan dalam rincian penghitungan anggaran.
1. Biaya
tenaga kerja borongan selama 4 bulan sebanyak 50 pekerja
@Rp. 4.800.000 x 50 Orang = 240.000.000
2. Biaya
tim tenaga ahli sebanyak 12 orang
@Rp. 6.000.000 x 12 Orang = 72.000.000
@Rp. 6.000.000 x 12 Orang = 72.000.000
3. Biaya
tranportasi tenaga ahli dan tenaga kerja borongan selama kegiatan
@50.000 x 62 Orang x 110 Hari = 341.000.000
@50.000 x 62 Orang x 110 Hari = 341.000.000
4. Biaya
bahan material
-
Semen @60.000 x 300 sak
= Rp. 18.000.000
-
Pasir @500.000 x 10 sak
truk = Rp. 5.000.000
-
Beton @ 45.000 x 200
besi = Rp. 9.000.000
-
Batu Kerikil @650.000 x
15 sak truk = Rp. 9.750.000
-
Aspal @150.000 x 350
drum aspal = Rp. 52.500.000
-
Cat 25.000.000
-
Batu bata & batu
paving @1800 x 600.00 batu = Rp. 108.000
5. Biaya
sewa kendaraan/alat berat borongan
@10.000.000 x 100 hari = 1.000.000.000
@10.000.000 x 100 hari = 1.000.000.000
6. Biaya
lain-lain
@1.000.000 x 100 hari = 100.000.000
Biaya Total yang dibutuhkan Rp. 1.980.250.000 (Satu
Miliyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
II.
Kesimpulan
dan Penutup
Dari
sebagian besar proyek dapat disimpulkan bahwa kegiatan proyek ini dibutuhkan
waktu kerja sebanyak 20 Minggu atau 140 hari kerja dengan kebutuhan anggaran
sebesar kurang lebih 2 miliyar rupiah.
Nah, selesai sudah hasil karya tulis/artikel saya tentang pengertian dan pengerjaan TOR menurut pemahaman saya. Semoga untuk kalian para pembaca terinspirasi dan semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca. Khususnya kalangan akademisi Pariwisata, Pengelola Obyek wisata, mahasiswa-siswa pariwisata, dll.
- Rangga Branxco -
Komentar
Posting Komentar