Pembaca yang saya hormati, apa kabar anda saat ini ? saya harap anda sehat dan berbahagia. Baiklah, didalam artikel ini Penulis akan menuliskan sebuah artikel atau litaratur yang sangat menarik untuk dibaca dan disimak yang gunanya untuk pengembangan kepariwisataan yang ada di Indonesia. Bacaan ini sangat cocok bagi para akademisi, masyarakat, pihak fasilitator, dan segenap pelaku industri pariwisata yang berkarir di bidang jasa ini.
Di dalam pembahasan
artikel ini, kita harus memahami terlebih dahulu dasar ata pengertian
pengembangan yang ada kaitannya dengan sitem atau pola manajemen pengembangan
obyek dan daya tarik wisata.
Penjelasan secara umum
tentang pengertian pariwisata adalah bagian suatu potensi, perencanaan, dan
pembangunan suatu daerah dan wilayah yang mana didalam kegiatannya sudah pasti
melibatkan masyarakat sebagai pelaksana (SDM) dan investor sebagai pemilik
modal secara ekonomi sebagai fasilitator
kegiatan yang ada kaitannya dengan sarana dan prasarana. Kemudian, pariwisata
sebagai multi activities sector yang
artinya segala jenis kegiatannya melibatkan banyak pihak pelaku ekonomi mulai
ekonomi mikro, menengah, dan makro. Industri pariwisata juga merupakan hal yang
memiliki dampak yang banyak atau multiplier
effect baik dibidang politik, ekonomi, social, budaya, pertahanan, dan
lingkungan.
A. A. Sumber Daya Kepariwisataan
Sumber
daya didalam kepariwisataan ada 3 jenis, meliputi :
1.
Natural
Resources yaitu sumber daya alam yang mana komponen alam yang
ada dalam kepariwisataan dapat berupa komponen air, udara, tanah, batu, flora,
fauna, bentuk lahan, dan manusia. Hubungan alam dan pariwisata dapat diartikan sebagai
pariwisata yang berkelanjutan (sustainable
tourism) yang bisa diartikan alam sebagai bahan dasar pokok dalam
persediaan obyek dan daya tarik wisata. Teori dasar dalam pengembangan
pariwisata yang berkelanjutan berbasis alam yaitu VICE = Visitor,
Industries,Community, and Enviroment.
Contoh :
Sebuah obyek penelitian dalam upaya pengembangan obyek dan daya tarik wisata
alam Gunung Bromo yaitu ;
Visitors |
Para wisatawan asing
dan lokal |
Enviroment |
Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru |
Industries |
Hotel,
Pedagang makanan, Usaha rental Jeep, dll |
Communities |
Masyarakat lokal
sebagai pelaku industri dan pengelola |
2.
Human
Resource yaitu Sumber Daya Manusia yang bisa kita nilai dari
Attitude yang meliputi tata krama dan
etika , Skill yaitu kemampuan profesi
yang mana dibutuhkan dalam melayani wisatawan dan kemampuan dalam mengelola
obyek wisata tersebut, dan Knowledge
sebagai dasar ilmu dan pengetahuan seberapa luas dan mengerti melihat peluang
industri pariwisata jika dapat dikelola dengan baik dan terstruktur sacara
manajerial.
3.
Man
Made Resource yaitu sumber daya yang berkaitan dengan
obyek buatan manusia yang dapat berupa bangunan, fasilitas pariwisata, hingga
aksesbilitas dalam pembangunannya misal akses jalan.
Hal pokok yang harus
dipahami betul yaitu daerah tujuan wisata yang bisa disebut dengan istilah destinasi,
Daerah Wisata, dan Obyek daya tarik wisata. Dari 3 istilah tersebut dapat di
sederhanakan dalam pengertian yaitu perbedaan luas wislayah, fungsi, dan jenis
daya tarik yang di promosikan kepada masyarakat atau pengunjung.
Faktor-faktor utama
untuk menjadikan suatu daerah atau wilayah sebagai daerah tujuan wisata secara
umum yaitu kita harus mengenali :
Attraction : daya tarik apa yang ada di tempat tujuan wisata tersebut. Contohnya
: pegunungan, candi, dsb,
Accesbility : akses jalan menuju tempat tujuan obyek/destinasi wisata
Amenities : unsur yang diperlukan,
dibutuhkan, dan digunakan oleh wisatawan. Contohnya : Hotel
B. B. Fungsi Manajemen Pariwisata
Fungsi
manajerial dalam pengembangan industri obyek dan daya tarik wisata harus
memahami konsep dasar manajemen yang disebut POAC yaitu Planning (perencanaan),
Organizing (mengelola), Actuating (pelaksanaan), dan Controlling (pengawasan). Teori
konsep dasar POAC perlu dipahami agar dalam kegiatan pengembangan tidak terjadi
suatu hal yang kurang efisien dan meminimalisir lemungkinan buruk yang akan
terjadi.
a.
Planning
Terkait
dengan suatu kegiatan perencanaan yang harus disiapkan dan dimatangkan dari
segi kebutuhan bahan, proses pengerjaan, dan penghitungan anggaran yang
berkaitan dengan pembiayaan.
b.
Organizing
Terkait
struktur kerja dan tugas pokok/fungsi masing-masing unit kerja yang melitputi sumber
daya manusia, pembiayaan, bahan materi, dan cara pengembangan obyek dan daya
tarik wisata.
c.
Actuating
Pelaksanaan
yang merupakan bagian yang saling membutuhkan dalam kerja sama perencanaan dan
pembangunan suatu daerah dan wilayah, keharusan sejalan dengan tujuan dan
sasaran prioritas pembangunan pariwisata, dan pengerjaan proyek secara berkala
dan terjadwal agar efisien.
d.
Controlling
Merupakan
kegiatan untuk mengawasi pelaksanaan program-progam yang sudah ditetapkan agar
tidak menyimpang dalam pencapaian sasaran dan tujuan, terkecuali apabila dalam
pelaksanaan terjadi suatu faktor force majeur atau musibah.
Tujuan utama dalam
pembangunan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata pada dasarnya untuk
suatu kegiatan komersial dengan harapan peningkatan pendapat dan ekonomi
masyarakat, memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa wisata, dan optimalisasi
suatu daya tarik yang sifatnya khusus dan langka misalnya obyek daya tarik
wisata alam, nilai sejarah, dan benda kepurbakalaan.
Dalam tulisan artikel
ini, penulis berharap artikel ini bisa berguna dalam menambah pengetahuan para
insan pariwisata, pelaku bisnis di industri pariwisata, serta teman-teman akademisi
yang bergerak di bidang pariwisata.
Jika didalam penulisan
artikel ini ada sesuatu yang kurang berkenan, penulis mohon maaf
sebesar-besarnya dan tetap kami tunggu atas komentar dan saran yang sifatnya
membangun
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar