Public Speaking Dalam Dunia Pariwisata

 Public speaking atau kemampuan berbicara didepan umum saat ini merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kriteria memulai sebuah karir dan profesionalitas. Karena itu diperlukan belajar dan latihan serta jam terbang guna menambah pengalaman.




Oke, kali ini saya ingin menuliskan tentang pengalaman saya dalam artikel kali ini mengenai public speaking dan strategi komunikasi untuk dunia pariwisata secara terangkum yang mungkin berguna untuk teman-teman yang ingin memulai karir dan bisnisnya di industri pariwisata. Entah menjadi Tour Guide atau bahkan mungkin menjadi juru bicara di sebuah instansi yang ada kaitannya dengan industri pariwisata.
Untuk memulai kemampuan ini kita harus paham "kapan kita bisa berbicara pertama kali ?". Maksudnya, kita berbicara secara baik dan benar didepan lawan bicara kita dengan menyampaikan maksud dan pesan yang ingin kita sampaikan agar si penerima bisa memahami dan meminimalis kemungkinan miskomunikasi .
Kita bisa berbicara "pertama kali" ialah disaat kita menyampaikan sesuatu secara serius dan penting dalam isi pesan yang disampaikan. Contoh, saat kita presentasi. Dalam presentasi kita diharapkan mampu menyampaikan maksud yang ingin diceritakan kepada para audiens sehingga audiens paham dan terjadi timbal balik berupa pertanyaan. Jika sudah terjadi sebuah pertanyaan, artinya public speaking kita sudah diterima dan dimengerti walaupun masih ada pertanyaan.

Kemudian, "mengapa kita harus belajar public speaking?" .
Mempelajari sebuah public speaking ada manfaatnya yaitu sebagai sarana menambah nilai dan kualitas didalam diri kita (Increase skill and value).
Untuk meningkatkan skill dan value tersebut kita harus belajar dari pengalaman.

Lanjut, di dalam materi mempelajari public speaking, kita harus memahami "brand preception". Artinya, bagaimana diri kita di presepsi dengan baik oleh lawan bicara kita. Hal ini tidak terlepas dari istilah "Personal Branding".

Didalam BRANDING ada beberapa unsur yang jika disatukan akan menjadikan sesuatu lebih menarik, berharga, dan memiliki nilai jual. Unsur tersebut yaitu :
- Harga
- Kualitas
- Pelayanan
- Merk
- Reputasi

Setelah memahami brand preception, kita juga harus mengenali Segmentasi, yaitu bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan lawan bicara kita. Entah itu dengan tamu atau customer.

Basic Public Speaking

Faktor penting penunjang keberhasilan dalam menjalin hubungan dengan orang lain ialah menyentuh sisi emosional. Beberapa hal sangat penting yang perlu diperhatikan dan perlu bisa kita lakukan yaitu :
- menginformasi
- mempengaruhi
- menghibur

Setelah itu, kita wajib mempelajari tipe-tipe audiens.
• visual : matanya bekerja, melihat sebuah media video/gambar
• audiotory : suka mendengarkan
• kinestetik : suka dengan gerakan

Kegagalan seorang public speaker yaitu "jago berbicara, tapi tidak bisa menghibur". Sedangkan keberhasilannya yaitu terletak pada kemampuan menyampaikan pesan secara efektif.

Jika kita sudah mau memulai public speaking, coba simak dan pahami dahulu Dasar-dasar public speaking sebagai berikut :
▪︎ kuasai topik pembicaraan
▪︎ kenali audiens dan lokasi (situasi dan kondisi)
▪︎ bayangkan diri memberikan presentasi yang meyakinkan
▪︎ fokus pada materi dan isi pesan

Lanjut, tahap selanjutnya adalah mempelajari teknik vokal, dalam hal ini harus diperhatikan hal-hal berikut ini :
- intonasi suara (santai, menghentak)
- atur volume bicara (lembut, sedang, keras)
- mainkan kecepatan berbicara agar menarik
- artikulasi

Dalam mempersiapkan pelaksanaan public speaking, kita harus melakukan persiapan materi, tema yang dibahas, topik pembicaraan, kostum, dan kondisi fisik.
Hal tersebut Wajib diperhatikan mengingat seorang public speaker akan dipandang oleh banyak orang dan diharapkan mampu mempengaruhi banyak orang pula pastinya.

Jika public speaking diterapkan pada industri pariwisata, tentunya kita harus memahami bahwa dunia pariwisata adalah dunia yang kreatif dan fleksibel. Dan karakteristik komunikasi di dunia pariwisata ialah "need leadership, need focus, and need style". Jika di artikan, Komunikasi itu perlu kepemimpinan, perlu fokus, dan perlu gaya.

Cara berbicara dengan custumer atau tamu pada dunia pariwisata harus mengutamakan intonasi dan memahami sebuah konsep umum "memberikan kesempatan lawan bicara untuk berfikir/mencerna" atas apa yang sudah kita sampaikan maupun apa yang sedang kita sampaikan.

Kemudian, dalam strategi komunikasi dalan industri pariwisata adalah Bagaimana cara kita menangani client dan relasi kerja?? Yaitu dengan cara berani untuk berkolaborasi dan beradaptasi sesuai apa yang dibutuhkan oleh rekan kita.

Kita juga harus paham padal sebuah PILIHAN, mau memilih KAKU atau ADAPTASI?
Jika memilih KAKU, anda harus bersiap mundur tertinggal dan pada akhirnya "memandang perubahan sebagai ancaman". Sedangkan, jika kita memilih ADAPTASI, kita akan meemukan sebuah inovasi dan ber-mindset "perubahan sebagai peluang".

FUTURE OF TOURISM

Masa depan dunia industri pariwisata akan berubah pada beberapa macam gaya dan genre minat wisatawan pada beberapa hal yang dipengaruhi oleh jumlah populasi mayoritas pada usia produktif sekitar usia 17 tahun sampai 40 tahun. Gaya minat dan atraksi wisata itu adalah :
- HERITAGE : Daya tarik wisata yang konsepnya merasakan masa lalu (Post-modern) seperti halnya wisata sejarah yang ada di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakart, Surabaya, Medan, Mojokerto, dan sebagainya
- CREATIVE : Sesuatu yang disukai dan sangat diminati oleh insan muda. Hal tersebut bisa berkenaan dengan hal-hal yang berbau food, fashion, dan teknologi. Contonya event besar seperti Jackloth, IndieClothing, PRJ, dan lain sebagainya.

Dari kedua hal diatas, yaitu Heritage and Creative, bisa dipastikan generasi tersebut akan menjadi generasi yang bisa disebut dengan istilah "SOCIETY 5.0" atau dengan kata lain generasi yang tidak terlalu menjadi hamba teknologi.

Sekian dari isi karya tulis saya dalam artikel ini, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan atau bagi yang sedang belajar memulai karirnya. Jika ada tulisan atau penyampaian yang kurang berkenan, mohon saran dan solusi atau mungkin tambahan bisa ditambahkan pada kolom komentar.
Terima kasih juga untuk Bp. Agung Buana, Bp. Arya Padneswara, dan Kak Ivana Rouf yang sudah berbaik hati membagikan ilmu dan pengalamannya di dunia Public speaking dalam dunia pariwisata.

Sekali lagi terima kasih sudah mau membaca dan mampir di blog sederhanaku ini

Jika ingin mengenal saya, bisa berkunjung pada halaman instagram saya di @ranggabranco

See u di artikel selanjutnyaaaaaa

Komentar

Posting Komentar