Ekspetasi Tamu dan Penyelenggara Tour




 Hallo, salam sejahtera untuk kita semua dan berlanjut kembali pada tulisan saya pada kesempatan yang ingin saya bahas dan saya tuangkan pengalaman saya sebagai seorang Tour Leader selama kurang lebih 6 tahun ini serta jam terbang yang pernah merasakan cukup padat selama beberapa hari hingga trip reguler sampai pernah ga pulang kerumah sama sekali (tapi itu dulu sebelum pandemi) hehehe


Tapi ingat, tulisan di blog ini adalah suara pikiran saya yang ingin saya share kepada pembaca yang baik hatinya dan cerdas pikirannya, mungkin dalam tulisan ini ada sesuatu yg kurang berkenan mohon maaf dan beri komentar, masukan, dan pendapat saya mohon secara bijak aga kedepannya kita sama-sama belajar . Mau diskusi jugaa boleh .

Okay, lanjut saja pada pembahasan sesuai topik judul yaitu harapan dari tamu wisatawan/rombongan dan harapan dari pihak penyelenggara tour/EO biro perjalanan wisata (tour n travel).
Bagaimana sih harapan para tamu terhadap kualitas pelayanan kita sebagai seorang TL yang profesional ???
Jawabannya yaitu kita harus TELITI . Mengapa demikian ? Karena dengan teliti kita bisa menemukenali segala kemungkinan masalah yang akan timbul. Sebagai contoh pengalaman saya pernah membawa rombongan wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata di Kawah Ijen, Banyuwangi dengan program perjalanan 2 hari 1 malam. Saat itu kita 1 rombongan sekitar 8 orang tamu akan bersiap-siap menuju Kawah Ijen dari lokasi dimana tempat kita menginap di kota Banyuwangi. Kita sudah prepare mulai jam 12 malam untuk segala persiapan mendaki dan jalan menuju ke Kawah Ijen. Lantas pukul 1 dinihari saya beserta rombongan menuju kendaraan Hi-ace yang kita tumpangi menuju lokasi dengan perkiraan waktu tempuh sekitar 2 jam karena perjalanan yang dilakukan dengan santai asal selamat.
Tiba di lokasi parkiran wisata Kawah Ijen dan rombongan pun mulai merasakan dingin yang menusuk. Kemudian saya arahkan dan kumpulkan rombongan didepan gapura loket/pintu masuk lokasi wisata. Kita mulai perjalanan dengan berjalan kaki menuju lokasi kawah dengan medan yang cukup berat karena jalanan yang menanjak dan jalanan yang becek karena diketahui sebelum kita sampai sudah terjadi turun hujan.
Berjalan kurang lebih dua setengah jam sampailah kita di kawah ijen untuk menikmati api biru abadi. Kita tiba sekitar pukul 4.30.
Nah, saat untuk bisa menikmati pemandangan dan pengalaman merasakan langsung sensasi api biru abadi, jelas kita harus berjalan turun ke arah kawah karena kalau kita hanya melihat dari atas itu kurang jelas. Hal itu jelas sungguh berbahaya dan beresiko untuk terjadi kemungkinan jatuh terperosok. Sebagai seorang Tour Leader yang mendampingi kegiatan para rombongan tentu saya harus menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan pengunjung dan jelas diantara sebagian dari mereka ada yang sedikit kecewa karena gabisa turun langsung menyaksikan daya tarik api abadi di Kawah Ijen.

Lanjut cerita, saya giring rombongan untuk menuju ke lokasi dimana kita bisa menikmati sensasi dan pengalaman melihat matahari terbit di kawah ijen tetapi yang terjadi setelah menunggu beberapa jam untuk matahari terbit di ufuk timur adalah hal yang kurang menyenangkan, yaitu cuaca yang berkabut tebal yang menghalangi hadirnya ke eksotisan matahari terbit di kawah ijen hingga kita tunggu sampai jam 6 pagi .
Hal ini jelas menimbulkan kekecewaan atas harapan rombongan bisa menikmati api biru abadi dan panorama matahari terbit.

Dari permasalahan tersebut TL harus dan mampu memberikan penjelasan mengenai fenomena tersebut sebab tidak menutup kemungkinan rombongan ada yang tidak terima dengan keadaan tersebut karena memang setiap beda kepala, beda pula isi pikirannya. Ada yang berfikir positif ada juga yang negatif
Contoh memberikan pengertian adalah menjelaskan dengan kalimat yang santun dan apa adanya. Jangan melebih-lebihkan
Memang sih terlihat sepele tapi hal ini bisa menjadikan rombongan akan merasa nyaman dengan kita karena merasa diperhatikan secara lebih. Hal ini bisa disebut juga dengan istilah 'self-esteem'

Lanjut pada ekspetasi kepada pihak penyelenggara tur atau biro perjalanan wisata (tour n travel).
Harapan dari pihak tour n travel sebenarnya sangat simpel, yaitu pokoknya perjalanan lancar, aman, dan nyaman, acara terlaksana, dan sesuai program dengan paket wisata yang sudah disepakati antara pihak rombongan dengan tour n travel.
Selanjutnya, seorang TL juga merupakan wakil perusahaan tour n travel yang mana diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik dan selesai penuh dengan kesan positif.

Jika kita bisa menangani sebuah agenda tur dengan baik, disiplin, dan mampu meminimalisir kemungkinan permasalahan yang bisa terjadi percayalah pasti jasa kita akan dipercaya dan akan ada panggilan lagi untuk menerima job TL

Nah sekian apa yang dapat saya bagikan kepada pembaca, jika ada benar ataupun salahnya mohon maaf dan saya berharap anda akan berkomentar dengan bijak tanpa ada indikasi sok menggurui .
Sekali lagi, ini hanyalah suara pikiran saya yang tertuliskan melalui blog sederhana inj

Semoga bermanfaat

Komentar

  1. Ini ok. mengulas pengalaman pribadi lika liku sebagai TL itu bagus. tapi jujur saya gak suka org yang mengumbar isi dapur profesi ke publik, mereka gak perlu tau dan jangan copas hasil karya org lain ngaku ngaku kreasi sendiri. kl pengalaman spt ini, sangat bagus dan anda boleh sharing ke publik.

    BalasHapus
  2. Nice artikel kak.

    Dalam benak saya
    Biro perjalanan wisata dan tour n travel itu berbeda kakak.
    Biro perjalanan wisata yang mengatur dan membuat plan wisata, sedang tour n travel adalah agent yg menjual dan memasarkan produknya.

    Cmiiw

    BalasHapus

Posting Komentar