Jeritan Hati Pelaku Wisata : "6 Bulan Bertahan dalam Keterbatasan"

 


Rupanya dampak pandemi Covid-19 atau Corona Virus telah memberikan dampak yang sangat luar biasa buruknya terhadap perkembangan Industri Pariwisata yang ada di Indonesia. Terutama di beberapa daerah destinasi favorit wisatawan seperti Bali, Labuan Bajo, Sulawesi, dan beberapa wilayah lainnya yang menjual obyek keindahan pemandangan alam dan kearifan lokal

Banyak pelaku wisata yang merasakan penurunan penghasilan yang bergerak di bidang jasa seperti Biro Perjalanan Wisata, Jasa Transportasi, Akomodasi Perhotelan, Jasa Pemandu Wisata, hingga masyarakat yang mengandalkan pemasukannya dari kunjungan wisatawan juga terdampak merasakan akibat pandemi ini.

Selama bulan-bulan yang tidak ada sama sekali kegiatan manusia untuk melakukan kegiatan perjalanan wisata, banyak pelaku usaha di Industri pariwisata yang banting setir demi menjaga operasional perusahaan mereka tetap berjalan walaupun hasilnya tidak semaksimal sebelum pandemi ini terjadi. Ada yang berdagang alat-alat kesehatan, jasa antar/kurir, hingga membuat usaha baru di bidang kuliner.
Meskipun sudah dilakukan semaksimal mungkin tetap saja hasil yg didapatkan tidak semaksimal disaat mereka bergelut di industri pariwisata yang sangat meriah seperti sebelumnya.

Banyak agenda kegiatan wisata yang tertunda hingga terpaksa batal karena banyak calon wisatawan yang berfikiran bahwa pandemi ini tidak akan pernah selesai hingga rasa khawatir uang yang mereka bayarkan akan hangus tanpa mendapatkan timbal balik yang mereka inginkan.
Tentunya hal ini juga menimbulkan banyak kerugian dan kekurangan pendapatan bagi beberapa pihak yang mengadalkan profesinya di Industri Pariwisata ini.

Seperti halnya pengalaman pribadi seorang freelance Tour Leader yang mana pada awal tahun sudah mendapatkan kepastian untuk handle rombongan tamu wisatawan di bulan Maret hingga Mei harus kandas dan hilang harapan untuk menambah jam terbang mereka.
Mau tidak mau mereka harus terpaksa mencari solusi sendiri demi mengisi perut dan bertahan hidup . Ada yang menjadi driver ojek online, penjual makanan online, hingga menjadi youtuber yang saat ini sulit karena ketatnya persaingan.

Tak betah dengan keadaan yang menyiksa para pelaku wisata, akhirnya setelah 4 bulan pandemi ini berlangsung, banyak rekan-rekan pelaku wisata yang memberanikan diri mengadakan perjalanan wisata terbuka (open trip) dengan harga yang sangat terjangkau tetapi dengan tujuan yang sekiranya tidak dalam batasan kebijakan PSBB di daerah tujuannya.
Tetap mematuhi himbauan pemerintah dengan protokol kesehatan, para pelaku wisata pun memulai usaha jasa mereka mulai dari nol lagi dengan berpromosi hingga berjualan door-to-door demi meyakinkan masyarakat untuk beriwsata dengan penerapan new normal.

Selain rekan dari Biro Wisata dan Jasa transportasi, dunia perhotelan pun memberikan terobosan produk terbaru dengan konsep "Staycation" yang tentunya dengan harga menginap perkamar/permalam dibawah harga public rate sebelum pandemi alias banting harga.

Bantuan dari pemerintah untuk para pelaku wisata juga dinilai relatif berguna demi membantu memberikan kebutuhan kehidupan sehari-hari walaupun jumlahnya lebih dari cukup bagi mereka yang mendapatkannya.

Dibalik merebaknya pandemi Covid 19 juga merebak dampaknya kepada pemilik usaha jasa kuliner pada restoran hingga pedagan warung seiring diberlakukannya pembatasan sosial secara besar-besaran demi menekan jumlah penularan secara masif.

Hikmah yang bisa dipetik selama pandemi ini adalah kita tetap berjuang dan menemukan solusi jitu agar usaha yang sudah dibangun tidak bangkrut/pailit dan tetap bertahan walaupun terkesan "mati suri".

Tetap jadilah manusia hidup yang berguna dan berani menjadi diri sendiri walaupun selalu ada caci maki selama itu tidak merugikan orang lain.

"Jangan berharap pada negara sebab negara ini banyak sekali permasalahan yang dihadapi " - ranggabranco

Terima kasih sudah mau mampir dan membaca artikel ini semoga dapat mengispirasi kawan-kawan untuk tetap berfikir positif dan tetap hidup didalam optimisme .


Jika ada kritik atau saran langsung saja email ke branxco@yahoo.com
Dan kunjungi galeri saya di Instagram @ranggabranco

Komentar