Baluran : Afrika Kecil Di Jawa Timur

Pernahkah anda mengunjungi Obyek konservasi Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ? Jika belum pernah anda wajib mengunjungi kawasan ini yang terkenal dengan keindahan Savana Bekolnya.

Branxco di depan Tulisan yang menjadi Landmark Taman Nasional Baluran


Untuk dapat menuju tempat ini, anda dapat berpergian menggunakan Mobil/Minibus dengan jarak tempuh 175 Km dari Surabaya atau 7 Jam berkendara dengan kecepatan normal. Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah ketika musim kemarau. Jika anda mengunjungi tempat ini harap waspada dengan keberadaan beberapa binatang liar, khususnya Kera yang sangat nakal apabila mereka melihat kita membawa makanan minuman, pasti mereka akan mengejar kita hingga mendapat makanan itu.
Oke disini aku bakal ceritain secara kronologis gimana ceritanya bisa pergi ke Taman nasional Baluran.
Kami berkumpul di kampus pada pukul 6 Pagi tanggal 10 Maret di halaman kampus .


Ngumpul didepan kampus


Narsis dahulu sebelum berangkat
Kami langsung melakukan perjalanan pukul 7 pagi dengan kendaraan minbus/elf long 18 Seat dari P.O Dian Abadi Trans Surabaya. 
Kami tiba di kawasan Baluran yaitu sekitar 2 Siang atau kurang lebih jam 3 sore.

Seekor kerbau yang sedang berendam dalam kubangan lumpur

Welcome Sign ! "Hallo Baluran"


Aku sampe disini, di Taman Nasional Baluran pada sore hari . begitu tampak jelas pemandangan yang indah dan sungguh menyejukan hati, pikiran, dan mata . Menurutku ini adalah keajaiban dari Tuhan yang sudah dianugrahkan kepada kita semua mahkluk hidup. hehehe

Oh yaa adapun beberapa perlengkapan yang musti kalian bawa saat mengunjungi Daerah Konservasi ini :
1. Jaket/Mantel
2. Sepatu
3. Lampu Senter
4. Obat - obatan Pribadi
5. Kamera :)
6. Makanan ringan/Roti

Jika teman-teman mengunjungi daerah ini, kalian harus perhatikan deh anjuran dariku karena ini adalah pengalamanku sendiri, diantaranya kalian harus ;
1. Siap sedia dengan keadaan cottage/wisma penginapan yang mana hanya memiliki aliran listrik pada pukul 5 Sore hingga 10 Malam. Kalian harus sesegera Mandi dan mungkin Isi ulang baterai gadget kalian.
2. Di lokasi konservasi ini tidak memiliki fasilitas yang memadai seperti di obyek wisata pada umumnya. disini serba seadanya dan sangat alami. jika kalian lapar, kalian bisa berjalan sekitar 20 meter dari depan penginapan karena disana ada warung makan yang menunya cukup komplit seperti masakan mama di rumah dengan harga yang cukup terjangkau bagi pengunjung yaitu sekita Rp. 20.000 .
3. Jika kalian malam hari ingin pergi berkeliling sekitar kawasan penginapan maka kalian harus berdoa sebelum keluar dan waspada akan serangan mahkluk liar seperti Kera, Ular, bahkan Macan Tutul.
4. Bangunlah pada pagi hari sekitar pukul 5 karena disana adalah waktu terbaik untuk mengamati lokasi ini di menara pengawas.
Suasana Sunrise di Baluran
Ada juga sih pengalaman lain yang bisa dibilang serem. Pertama saat malam hari waktu mencoba menjelajah lebih jauh di belantara savana ini, aku, Andi, & Mey mencoba untuk menelusuri lebih jauh. Tetapi pengalaman serem yang kami dapatkan yaitu Mey katanya ditubruk mahkluk tak kasat mata dan aku sendiri kaget karena hampir menginjak ular Python yang sedang lewat. lantas kami bertiga secepat mungkin lari ke arah tempat kami menginap yang berjarak sekitar 300 meter dengan senter hape yang seadanya.
Kemudian waktu mau tidur, ternyata listriknya udah mati sekitar pukul 9 malam karena menurut informasi yang saya dapat, listrik disini menyala hanya untuk waktu tertentu yaitu pukul 5 sore hingga 9 malam. Lalu setelahnya keadaan menjadi gelap gulita . Waktu itu aku sekamar dengan Steven dan Andi .
Untuk ke kamar mandi pun saya ditemani dan gak berani buat sendirian hehehe.

Nah ini sih beberapa pengalaman yang dapat saya ceritakan saat saya mengikuti program studi wilayah semester 6 di Taman Nasional Baluran .

Jika anda ingin kenal lebih dekat, silahkan follow instagram saya @ranggabranco
\










Komentar